Bermula dari sebuah pertemuan
singkat yang ditandai dengan kejenuhan karena menunggu terlalu lama kemudian
perasaan khawatir pun muncul seiring dengan hujan yang semakin deras, saat
melihat wajahnya hati terasa bhagia seakan jatung berdebar sangat kuat dan
membuat sikapku kaku pada saat itu. Diam-diam aku selalu memperhatikannya walau
dia tak tw, senyum demi senyum ku berikan setiap dia melihatku, percaya diriku
meningkat saat berfoto dengannya sedikit
pun tak ada ragu dalam hatiku untuk berdiri disampingnya.
Aku tak
pernah berhenti berpikir, ku baru sadar harapanku untuk dekat dengannya
hanyalah sebuah mimpi yang membuatku sedikit terlena dengan keindahan dirinya.
Bagaimana mungkin wanita seperti dia mw melirik hati seorang penakut sepertiku
yang hanya mampu menulis tapi tidak berani mengatakan bahwa aku ingin
membuatnya tersenyum. Karena setiap kali ku melihat senyumnya bagaikan obat
penenang yang membuat nyaman diriku.
Dari situ
diriku mempunyai sebuah keinginan, apabila ku bertemu dia untuk kedua kalinya, akan
ku buat dia tersenyum dengan tingkah laku dan candaku di dalam tawanya yang
membuat hatiku nyaman walau hanya sebentar.
Karena aku hanya ingin melihat senyum indahnya langsung di hadapanku.
Mungkin hanya itu sebab aku menulis karangan ini, yang terinspirasi dari
seorang gadis berkerudung...